Macam-macam, Tujuan Iklan Elektronik
Televisi
Televisi
sebagai salah satu media elektronik, mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan sosial masyarakat, sebagaimana kita mengetahui fungsi-fungsi
dari televisi yaitu :
1. Menghibur
2. Mendidik
3. Memberi informasi
4. Sebagai kontrol social
Dari
semua fungsi televisi diatas, terdapat satu fungsi yang spesifik, yaitu fungsi
televisi sebagai pemberi informasi, dan informasi yang akan dibahas disini
adalah informasi yang berbentuk iklan televisi. Dalam kehidupan sehari-hari,
iklan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat pada
umumnya. Iklan sendiri dapat kita peroleh dari berbagai media, baik media
elektronik maupun media cetak.
Namun
selama ini iklan dari media elektroniklah yang mempunyai daya tarik lebih besar
bagi pemirsa, bila dibandingkan dengan media cetak. Sebab iklan televisi
mempuyai lebih banyak keunggulan dalam menyampaikan iklan itu sendiri. Selain
dapat dilihat, juga dapat didengar sekaligus dapat ditunjang dengan teks,
karena itulah televisi sering juga disebut media audio visual. Karena iklan televisi lebih dipilih, maka
sudah seharusnya iklan yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi haruslah
selalu menarik, dan mempunyai nilai atau pesan yang penting, sehingga dapat
menarik perhatian masyarakat.
1. Tujuan Iklan
Iklan
memang bukan satu-satunya alat yang dapat digunakan untuk melaksanakan
pemasaran dan dapat memberikan dampak peningkatan penjualan jangka panjang.
Meskipun demikian, iklan merupakan salah satu kegiatan yang efektif dalam
menunjang aktivitas pemasaran, sehingga secara umum tujuan iklan :
a.
Menciptakan pengenalan merek dan perusahaan.
b.
Memposisikan produk di mata konsumen.
c.
Mendorong konsumen untuk mencoba barang maupun jasa yang ditawarkan.
d.
Mendukung terjadinya pembelian ulang.
e.
Membina loyalitas pelanggan.
f. Menginformasikan keistimewaan barang atau jasa baru.
g.
Meningkatkan citra.
Dalam
hal ini perlu diperhatikan pula bahwa periklanan pada dasarnya merupakan
komunikasi yang beresensi persuasi (membujuk
atau mempengaruhi). Jadi tujuan akhir yang
hakiki dari penyusunan iklan dimaksud adalah kegiatan komunikasi untuk
menjangkau khalayak tertentu, agar mereka dapat membantu memperluas serta
menyebarkan informasinya, dan mempergunakannya selama mungkin.
Para
konsumen tidak selalu bisa mengubah dirinya secara tiba-tiba dari insan yang
tidak tertarik menjadi pembeli yang berkeyakinan. Dalam banyak kasus, mereka
melakukan langkah-langkah tertentu sebelum membeli sesuatu barang atau jasa.
Umumnya mereka bergerak dari keadaan tidak tahu tentang barang atau jasa yang
dihadapi atau dilihatnya menjadi tahu dan kemudian mengenalinya, menyukainya, memilihnya,
menerima (atau meyakininya), dan akhirnya membeli barang atu jasa dimaksud.
Langkah-langkah atas komunikasi persuasif tersebut menunjukkan adanya 3 (tiga)
tujuan utama dari pemasangan iklan dimaksud, yaitu :
a. Membentuk
kesadaran khalayak untuk mengetahui segala sesuatunya tentang barang atau jasa
tertentu (yang ditawarkan)
b.
Menciptakan perasaan khalayak sedemikian rupa
sehingga menyukai dan memilih barang atau jasa yang ditawarkan tersebut
c. Mendorong khalayak agar berpikir dan
bertindak (membeli) serta menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan ini.
Tujuan
tersebut bisa tercapai bertahap atau berubah dari tujuan yang pertama ke
tujuan berikutnya, sampai tujuan akhir sesuai dengan kegunaan atau fungsi
barang atau jasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari khalayaknya.Apabila
barang atau jasa itu mulai dipasarkan, maka tujuan utama pemasangan iklan
dimaksud mungkin baru memberikan informasi tentang barang atau jasa tersebut
secara rinci (tujuan utama yang pertama). Kemudian jika laju pemasarannya makin
pesat, maka tekanan tujuannya ditempatkan pada daya tarik yang bersaing (tujuan
utama yang kedua). Selanjutnya apabila pasaran barang atau jasa itu masuk ke
dalam tahap yang lebih mantap perkembangannya, pemasangan (pembuatan) iklan pun
bisa lebih ditujukan pada memelihara nama dan merek dari barang atau jasa
tersebut di kalangan konsumennya (tujuan utama yang ketiga).
0 komentar: